Kalau kamu pernah dengerin audio di tengah keramaian, pasti paham betapa gangguannya suara bising sekitar. Makanya, banyak yang buru-buru cari headphone noise cancelling. Tapi nih, cara memilih headphone noise cancelling yang cocok ternyata gak sesimpel “yang mahal pasti bagus”.
Ada beberapa hal teknis yang harus kamu pertimbangin biar gak nyesel beli. Mulai dari jenis teknologi noise cancelling-nya, tipe koneksi, sampai desain yang nyaman di telinga.
Nah biar kamu gak bingung, saya bakal bahas step-by-step cara memilih headphone noise cancelling yang tepat sesuai kebutuhan. Simak sampai akhir ya!
1. Kenali Jenis Noise Cancelling: ANC vs PNC, Mana yang Kamu Butuhin?
Pertama, kamu harus paham bedanya Active Noise Cancelling (ANC) dan Passive Noise Cancelling (PNC). Keduanya sama-sama bisa bikin suara sekitar “hilang”, tapi cara kerjanya beda banget.
a. ANC: Buat Kamu yang Sering di Lingkungan Super Bising
ANC pakai teknologi canggih buat nge-cancel suara bising dengan menghasilkan gelombang suara berlawanan. Jadi, kalau ada suara mesin pesawat atau klakson motor, ANC bakal “menghapus” derau itu sebelum masuk ke telinga.
Teknologi ini cocok buat kamu yang sering naik transportasi umum, kerja di area konstruksi, atau suka ngafe di tempat rame.
Contoh situasi yang cocok pakai ANC:
- Naik pesawat atau kereta api.
- Nongkrong di mal weekend yang super ramai.
- Kerja di kantor open-space dengan suara mesin AC terus-menerus.
Tapi, ANC biasanya lebih boros baterai (kalo headphone-nya wireless) dan harganya relatif mahal. Oh ya, pastikan cari produk yang ada label “ANC” atau “Active Noise Cancelling” di deskripsinya.
b. PNC: Solusi Simpel Buat Redam Suara di Rumah atau Kantor
PNC mengandalkan desain fisik headphone buat ngeblokir suara. Earpad-nya tebal dan fit di telinga, jadi suara sekitar otomatis kedap. Cocok buat kamu yang sering kerja di rumah atau kantor dengan kebisingan “ringan” kayak obrolan rekan atau suara kipas angin.
Kelebihan PNC:
- Gak perlu baterai, jadi lebih ringan dan awet.
- Harga lebih terjangkau.
Tapi, PNC kurang efektif buat suara frekuensi rendah kayak dengung mesin. Kalo kamu pake headphone biasa tanpa label ANC, bisa dipastikan itu tipe PNC.
2. Pilih Konektivitas: Wireless (Bluetooth) vs Wired (Kabel)
Setelah nemuin tipe noise cancelling yang cocok, sekarang tentukan mau pake yang wireless atau kabel. Ini penting banget, apalagi kalo kamu sering pake headphone buat olahraga atau multitasking.
a. Bluetooth: Buat yang Suka Bebas Gerak
Headphone Bluetooth noise cancelling itu praktis banget. Gak ada kabel nyangkut di tas atau nyemplung di gelas kopi. Cocok buat dipake lari pagi, naik motor, atau sekadar nyuci piring sambil dengerin podcast.
Tips pilih headphone Bluetooth:
- Cari yang baterainya tahan minimal 6 jam.
- Pastikan pakai Bluetooth 5.0 ke atas biar koneksi stabil.
- Codec AAC atau LDAC bakal bikin kualitas suara lebih jernih.
Tapi, siap-siap aja kalo suatu hari baterainya habis pas di jalan. Dan, latency (delay suara) kadang masih muncul kalo dipake buat main game atau edit video.
b. Wired: Buat Audiophiles yang Gak Mau Kompromi
Kalo kamu tipe orang yang “suara harus sempurna, latency harus 0%”, headphone wired noise cancelling jawabannya. Kualitas audionya lebih stabil karena gak ada kompresi data. Cocok buat mixing musik, editing video, atau main game kompetitif.
Kelebihan headphone wired:
- Suara lebih detail, apalagi buat frekuensi bass.
- Gak perlu ngecas baterai.
- Bebas lag!
Tapi kabelnya bisa bikin gerak terbatas. Plus, risiko kabel rusak atau ketarik tanpa sengaja tetap ada.
3. Frekuensi 20 Hz–20 kHz: Kunci Suara Lebih “Hidup”
Frekuensi headphone noise cancelling menentukan seberapa luas jangkauan suara yang bisa ditangkap. Standar manusia bisa dengar suara dari 20 Hz (bass paling dalam) sampai 20 kHz (treble paling tinggi). Jadi, pastikan headphone pilihanmu mencakup rentang ini.
Headphone dengan respons frekuensi flat bakal menghasilkan suara natural tanpa boost di bass atau treble. Ini cocok buat kamu yang suka musik akustik atau klasik. Tapi, kalo kamu lebih suka bass ngebass, cari headphone dengan peningkatan di rentang bass (tapi jangan sampai terlalu overpowering).
Tips cek frekuensi:
- Baca spesifikasi produk di kolom “Frequency Response”.
- Cari grafik respons frekuensi di situs produsen. Kalo garisnya cenderung lurus, artinya suaranya natural.
4. Desain On-Ear vs Over-Ear: Mana yang Lebih Nyaman?
Gak mau kan pake headphone 10 menit udah bikin kuping panas? Makanya, desain harus jadi pertimbangan utama.
a. On-Ear: Compact tapi Kurang Nyaman untuk Lama-Lama
Headphone on-ear ukurannya kecil dan ringan, cocok buat dibawa traveling. Tapi, karena earpad-nya cuma nempel di telinga, tekanan di kuping bisa bikin pegel kalo dipakai berjam-jam.
b. Over-Ear: Nyaman Dipakai Seharian
Headphone over-ear nutupin seluruh telinga, jadi tekanan suara lebih merata. Cocok buat kerja 8 jam di kantor atau nonton film marathon. Tapi, ukurannya besar dan agak ribet dibawa ke mana-mana.
Tips tambahan:
- Cari bahan earpad yang breathable (kaya kain atau mesh) biar gak gerah.
- Kalo sering traveling, pilih model yang bisa dilipat.
Nah, setelah tahu cara memilihnya, kamu mungkin penasaran: “Headphone noise cancelling apa yang bagus dengan budget terbatas?”
Tenang, saya udah pernah bahas rekomendasi produk terbaik di artikel Rekomendasi Headphone Noise Cancelling Terbaik di 2025, mulai dari yang ANC kenceng sampai desain stylish, ada semua di sana!
FAQ
1. ANC vs PNC, mana yang lebih efektif?
ANC lebih efektif buat lingkungan super bising (kaya bandara), sedangkan PNC cocok buat suara sehari-hari di rumah/kantor.
2. Headphone wireless vs wired, mana yang lebih awet?
Tergantung pemakaian. Wireless lebih rentan ke baterai, tapi wired risiko kabel rusak.
3. Apa ANC bisa bikin pusing?
Beberapa orang sensitif sama tekanan suara ANC. Coba tes dulu sebelum beli.
4. Bisakah ANC menghilangkan suara manusia?
ANC lebih efektif buat suara konstan (mesin, kendaraan). Suara manusia masih bisa tembus, tapi PNC bisa bantu reduksi.
Penutup
Memilih headphone noise cancelling yang pas emang perlu riset kecil-kecilan. Tapi dengan panduan di atas, saya harap kamu gak lagi bingung milih antara ANC vs PNC, Bluetooth vs wired, atau on-ear vs over-ear. Jangan lupa sesuaikan sama kebutuhan harian dan budget ya!
Kalo udah nemu headphone idaman, jangan lupa kasih tau saya di kolom komentar. Siapa tau rekomendasimu bisa masuk list saya berikutnya.