Jangan sampai kamu salah beli powerbank gara-gara nggak tahu cara memilih powerbank yang bagus dan tepat. Memilih powerbank yang tepat bukan sekadar mencari kapasitas terbesar atau merek paling mahal.
Ada banyak faktor yang perlu kamu pertimbangkan agar produk tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan harianmu.
Sebagai penulis yang sering bekerja on-the-go, saya paham betul pentingnya memilih powerbank yang ringkas, cepat, dan andal. Di artikel ini, saya akan membagikan panduan lengkap cara memilih powerbank berdasarkan kapasitas, fitur pengisian daya, dan rekomendasi merek terpercaya. Simak sampai akhir ya!
1. Sesuaikan Kapasitas dengan Kebutuhan
Kapasitas (mAh) adalah faktor pertama yang harus kamu perhatikan. Angka ini menentukan berapa kali powerbank bisa ngecas perangkatmu. Tapi jangan asal pilih kapasitas besar hanya karena ingin daya tahan lebih lama.
Ingat: makin tinggi mAh, makin berat dan besar ukuran powerbank-nya.
5.000–10.000 mAh: Ideal untuk dibawa sehari-hari.
Jika kamu sering ke kampus, kantor, atau sekadar nongkrong di kafe, powerbank dengan kapasitas 5.000–10.000 mAh adalah pilihan terbaik.
Bobotnya ringan (sekitar 200–300 gram) dan mudah masuk ke tas kecil. Sebagai contoh, powerbank 10.000 mAh bisa mengisi ponsel berkapasitas 5.000 mAh sekitar dua kali.
Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Powerbank 10.000mAh Terbaik, Paling Worth It!
20.000 mAh ke Atas: Cocok buat perjalanan jauh atau outdoor.
Powerbank berkapasitas tinggi ini mampu mengisi ponsel 4-5 kali. Tapi, siap-siap membawa beban ekstra (biasanya 400–500 gram). Saya pernah menggunakan powerbank 30.000 mAh saat camping, dan meski berat, kehadirannya sangat menyelamatkan saat tak ada sumber listrik selama 3 hari.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Powerbank 20.000mAh Terbaik di Tahun 2025
Tips dari saya:
Jika kamu pengguna iPhone (kapasitas baterai ~3.000 mAh), powerbank 10.000 mAh sudah cukup untuk 3-4 kali isi ulang. Tapi, kalau kamu punya tablet atau laptop, langsung incar kapasitas 20.000 mAh dengan fitur Power Delivery (akan kita bahas di poin selanjutnya).
2. Pastikan Ada Fitur Fast Charging
Tak ada yang lebih menyebalkan daripada menunggu berjam-jam hanya untuk ngecas powerbank atau HP. Karena itu, pastikan powerbank yang kamu beli mendukung teknologi fast charging. Berikut fitur yang perlu kamu cari:
a. Output Minimal 2.4A
Output (arus keluaran) menentukan kecepatan transfer daya dari powerbank ke perangkat. Standar minimal untuk fast charging adalah 2.4A dengan daya 15W. Sebagai perbandingan, output 1A hanya cocok untuk mengisi smartwatch atau earbuds.
Contoh:
- Powerbank dengan output 2.4A bisa ngecas HP dengan baterai 5.000 mAh dalam 2–3 jam.
- Output 3A atau 5A (25W–45W) bisa memangkas waktu hingga 1–1.5 jam.
b. Quick Charge 3.0/4.0 (Untuk Android)
Fitur Quick Charge (QC) dari Qualcomm adalah standar fast charging untuk smartphone Android.
Jika HP mu menggunakan chipset Snapdragon (misalnya Xiaomi, Samsung Galaxy A/Series), pastikan powerbank mendukung QC 3.0 atau 4.0. Fitur ini bisa meningkatkan kecepatan pengisian hingga 70% lebih cepat dibandingkan charger biasa.
c. Power Delivery (Untuk Laptop dan iPhone)
Power Delivery (PD) adalah teknologi fast charging yang mendukung perangkat berdaya tinggi seperti MacBook, iPad Pro, atau laptop Windows.
Powerbank dengan PD biasanya memiliki output 18W–100W. Contohnya, Anker PowerCore 20.000 PD bisa mengisi MacBook Air 2020 hingga 50% dalam 30 menit.
Perlu diingat:
- Pastikan kabel yang kamu gunakan juga mendukung PD atau QC. Kabel USB-A biasa tidak akan maksimal!
- Cek kompatibilitas perangkatmu. iPhone 8 ke atas sudah support PD, tapi kamu perlu kabel USB-C ke Lightning.
3. Wireless Charging: Praktis Tapi Perlu Pertimbangan Biaya
Fitur wireless charging menggunakan teknologi Qi semakin populer, terutama di kalangan pengguna iPhone 12 ke atas atau Samsung Galaxy S/Note Series. Dengan meletakkan ponsel di atas powerbank, tak perlu repot colok kabel.
Tapi, ada beberapa hal yang harus kamu tahu:
- Efisiensi Daya Lebih Rendah: Proses charging nirkabel menghasilkan panas, sehingga daya yang terpakai lebih besar. Powerbank 10.000 mAh mungkin hanya bisa mengisi ponsel 5.000 mAh sekali saja.
- Harga Lebih Mahal: Powerbank dengan Qi biasanya 2–3x lebih mahal dari versi kabel. Contohnya, Xiaomi Wireless Power Bank 10.000 mAh dibanderol sekitar Rp 500 ribuan, sedangkan versi biasa hanya Rp 200 ribuan.
Saran saya:
Jika kamu sering lupa bawa kabel atau ingin tampilan lebih rapi, pilih powerbank nirkabel. Tapi, pastikan HP mu sudah support fitur ini.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Powerbank MagSafe Terbaik untuk iPhone di 2025
4. Pilih Merek Terpercaya demi Keamanan
Saya sering melihat kasus powerbank meledak atau rusak setelah beberapa bulan dipakai. Mayoritas kasus ini terjadi karena produk abal-abal yang tidak memiliki sistem proteksi.
Berikut 5 merek rekomendasi saya:
a. Anker
Anker adalah merek global yang terkenal dengan kualitas dan inovasinya. Produknya dilengkapi fitur keamanan seperti:
- MultiProtect: Mencegah overcharge, short circuit, dan overheating.
- PowerIQ: Teknologi yang menyesuaikan output dengan kebutuhan perangkat.
Contoh produk: Anker PowerCore 26800 PD (25.600 mAh) dengan PD 45W untuk laptop.
b. Xiaomi
Xiaomi menawarkan powerbank dengan harga Rp 200 ribuan (10.000 mAh) hingga Rp 600 ribuan (20.000 mAh). Desainnya minimalis dan tersedia warna-warna modern. Fitur unggulannya termasuk fast charging 18W dan material casing tahan gores.
c. Acmic
Acmic hadir dengan powerbank yang simpel namun penuh keandalan. Produk Acmic tersedia dalam kisaran harga sekitar Rp 200 ribuan hingga Rp 500 ribuan, dengan kapasitas yang biasanya dimulai dari 10.000 mAh hingga 20.000 mAh.
Sistem proteksi yang dimilikinya mencegah overcharge, short circuit, dan overheating, membuatnya ideal untuk penggunaan sehari-hari tanpa menguras kantong.
d. Baseus
Baseus menawarkan powerbank dengan fitur unggulan seperti teknologi pengisian cepat yang mendukung standar PD dan QC. Produk Baseus umumnya dibanderol dengan harga sekitar Rp 250 ribuan hingga Rp 500 ribuan untuk varian 10.000 mAh, dengan desain modern dan material casing yang tahan lama.
Powerbank Baseus tidak hanya cepat, tetapi juga aman dan stylish, cocok untuk kamu yang menginginkan efisiensi dan penampilan menarik.
e. ROBOT
ROBOT cocok untuk kamu yang ingin powerbank kapasitas besar tapi budget terbatas. Misalnya, ROBOT 30.000 mAh hanya diharga Rp 300 ribuan. Meski tidak secepat Anker atau Xiaomi, produknya sudah memenuhi standar keamanan dasar.
FAQ
1. Berapa kali powerbank 10.000 mAh bisa mengisi ponsel 4.000 mAh?
Secara teori, 10.000 mAh ÷ 4.000 mAh = 2.5 kali. Tapi, karena ada efisiensi daya (biasanya 80–90%), hasilnya sekitar 2 kali isi penuh.
2. Apa bedanya mAh dan Wh?
mAh (milliampere hour) adalah kapasitas baterai, sedangkan Wh (Watt hour) adalah satuan energi. Untuk membandingkan powerbank dengan laptop, konversi mAh ke Wh menggunakan rumus: (mAh × Voltase) ÷ 1000.
3. Bolehkah membawa powerbank ke pesawat?
Boleh, asal kapasitasnya di bawah 100 Wh (≈27.000 mAh). Powerbank 20.000 mAh umumnya aman.
4. Berapa lama umur powerbank?
Rata-rata 300–500 siklus charging. Jika dirawat baik (tidak sering diisi sampai 100% atau dipakai sampai 0%), bisa bertahan 2–3 tahun.
5. Bagaimana cara merawat powerbank?
- Jangan biarkan powerbank terlalu lama dalam kondisi 0% atau 100%.
- Hindari paparan suhu ekstrem (misalnya ditinggal di mobil saat siang hari).
- Gunakan charger dan kabel original.
Kesimpulan
Nah demikianlah cara memilih powerbank yang tepat. Powerbank yang bagus bisa membuat aktivitasmu lebih efisien dan aman. Mulailah dengan mempertimbangkan kebutuhan mu dulu: kapasitas, kecepatan charging, dan budget.
Jangan lupa prioritaskan merek yang sudah teruji keamanannya. Kalau saya pribadi, untuk penggunaan sehari-hari, saya sendiri pakai powerbank Robot RT12 10.000 mAh. Tapi kalau sering remote work, Anker dengan PD wajib masuk wishlist!