Jangan Sembarangan! Ini 4 Cara Memilih Oli Motor Matic yg Tepat

Cara memilih oli motor matic

Memilih oli buat motor matic itu nggak boleh sembarangan lho. Salah pilih oli bisa bikin performa motor kamu menurun drastis, bahkan berpotensi merusak mesin dalam jangka panjang.

Apalagi kalau kamu sering pakai motor buat aktivitas sehari-hari atau touring jauh. Dalam artikel ini, saya bakal kasih panduan lengkap cara memilih oli motor matic yang benar dan sesuai buat motor kamu.

Langsung aja simak di bawah ini.

1. Pilih SAE Sesuai Usia dan Kebutuhan Motor Kamu

Motor matic

SAE (Society of Automotive Engineers) adalah kode standar yang menunjukkan tingkat kekentalan oli. Kode ini penting karena memengaruhi seberapa baik oli melindungi mesin di suhu rendah maupun tinggi.

Untuk motor baru, rekomendasi pabrikan biasanya SAE 10W-30 atau 10W-40. Angka depan (10W) menunjukkan performa oli di suhu dingin, sedangkan angka belakang (30/40) menunjukkan ketahanan oli di suhu tinggi.

Untuk motor lama (di atas 5 tahun), lebih baik pilih oli yang lebih kental, seperti SAE 15W-40 atau 20W-40. Oli kental ini cocok untuk mesin tua yang komponennya sudah lebih renggang, sehingga mampu meredam gesekan lebih baik.

Selain itu, kalau kamu punya motor lama, pertimbangkan menggunakan oli berbahan dasar mineral. Kandungan mineral dalam oli ini cocok untuk mesin tua karena tingkat penguapannya lebih rendah. Tapi sayangnya, oli jenis ini semakin jarang ditemukan di pasaran.

2. Pilih Jenis Oli yang Tepat: Mineral, Semi-Synthetic, atau Full Synthetic

Oli

Setiap jenis oli punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pastikan kamu memilih sesuai kebutuhan motor dan cara pemakaian.

• Oli Mineral

Oli ini punya kandungan alami yang cocok untuk mesin tua. Namun, kekurangannya adalah masa pakainya yang lebih singkat dan jarak tempuh lebih pendek.

• Oli Semi-Synthetic

Jenis oli ini cocok untuk penggunaan sehari-hari. Dengan harga yang lebih terjangkau dibanding full synthetic, oli semi-synthetic tetap menawarkan perlindungan mesin yang cukup baik dan daya tahan lebih lama dari oli mineral.

• Oli Full Synthetic

Ini adalah pilihan terbaik untuk kamu yang suka touring atau berkendara jauh. Oli full synthetic lebih encer, tahan di berbagai kondisi, dan memberikan performa mesin yang lebih responsif. Untuk touring, kamu bisa pilih SAE 5W-40 atau 10W-40 yang fleksibel di berbagai suhu, termasuk di dataran tinggi.

Catatan penting: Motor matic juga bisa menggunakan oli mobil, terutama jika kamu mencari oli dengan tingkat kekentalan yang lebih encer, seperti 5W atau 0W. Tapi ingat, pastikan spesifikasinya sesuai dengan standar motor kamu!

3. Cek Kode API untuk Teknologi Terbaru

Cek kode api di kemasan oli
Gambar: Motul Indonesia

API (American Petroleum Institute) adalah kode standar yang menunjukkan tingkat teknologi dalam oli. Kode API terbaru memberikan perlindungan mesin yang lebih baik, terutama saat menghadapi kondisi ekstrem seperti kemacetan atau cuaca panas.

  • API SJ: Untuk motor keluaran tahun 2001 atau sebelumnya.
  • API SL: Untuk motor keluaran tahun 2004 atau sebelumnya.
  • API SM: Untuk motor keluaran tahun 2010 atau sebelumnya.
  • API SN: Untuk motor keluaran tahun 2020 atau sebelumnya.

Jika motor kamu sering terjebak macet, pilihlah oli dengan API SN. Oli ini lebih tahan panas dan penguapannya lebih rendah, sehingga cocok untuk pemakaian di perkotaan.

4. Jangan Lupakan Rekomendasi Pabrikan Motor

Setiap pabrikan motor punya rekomendasi spesifikasi oli yang ideal untuk model motornya. Biasanya, informasi ini ada di buku manual motor atau di bagian stiker bodi motor. Ikuti spesifikasi ini sebagai acuan utama karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan mesin motor kamu.

Masih bingung memilih oli yang cocok? Tenang, saya sudah mengumpulkan beberapa rekomendasi oli motor matic terbaik. Di sana, kamu bisa menemukan daftar oli terbaik berdasarkan jenis dan kebutuhan motormu.

FAQ

1. Apakah oli mobil aman untuk motor matic?

Ya, oli mobil bisa digunakan untuk motor matic, asalkan tingkat kekentalannya sesuai spesifikasi motor kamu. Namun, oli mobil hanya melumasi mesin, jadi tidak cocok untuk motor dengan transmisi manual.

2. Berapa lama interval penggantian oli motor matic?

Idealnya, oli motor matic diganti setiap 2.000–3.000 km. Jika menggunakan oli full synthetic, kamu bisa memperpanjang intervalnya hingga 4.000 km.

3. Apa yang terjadi jika salah memilih oli?

Salah pilih oli bisa menyebabkan mesin cepat panas, performa menurun, bahkan keausan komponen mesin lebih cepat. Karena itu, selalu perhatikan spesifikasi oli yang sesuai dengan motor kamu.

4. Apakah oli mineral masih relevan di tahun ini?

Oli mineral masih relevan untuk motor tua yang membutuhkan pelumasan ekstra dan komponen yang lebih tahan panas. Namun, ketersediaannya semakin jarang karena oli synthetic lebih umum digunakan.

5. Bagaimana cara mengetahui oli yang sudah harus diganti?

Ciri-ciri oli yang harus diganti antara lain mesin terasa lebih berat, suara mesin lebih kasar, dan warna oli yang sudah hitam pekat saat dicek di dipstick.

Kesimpulan

Memilih oli motor matic yang tepat bukanlah hal yang sulit jika kamu tahu apa yang harus diperhatikan. Mulai dari kode SAE, jenis oli, hingga API, semuanya punya peran penting untuk menjaga performa motor kamu.

Jangan lupa untuk selalu mengikuti rekomendasi pabrikan dan kebutuhan spesifik motor kamu. Dengan memilih oli yang tepat, motor kamu bakal tetap awet dan nyaman digunakan, baik untuk aktivitas harian maupun touring jarak jauh.